Home » » Catatan Isu Komunis : Soeharto Tersandung Kasus Penyelundupan Beras - Part 2

Catatan Isu Komunis : Soeharto Tersandung Kasus Penyelundupan Beras - Part 2

Jakarta  (WWB) - Panglima teritorial Diponegoro pada akhir dekade tahun 50-an adalah Kolonel Soeharto. Ia tersandung kasus penyelundupan, yang sebenarnya bukan hal baru baginya. Dia diduga pernah menyelundupkan truk bersama Tek Kiong, seorang pengusaha Semarang. Pernah juga bersama The Kian Seng, atau yang dikenal dengan Bob Hasan, menyelundupkan beras dari Singapura. Berbagai aksi itu juga melibatkan seorang pemasok logistik bagi kebutuhan tentara teritorial Diponegoro, bernama Liem Sio Liong.

Dalam bukunya, "Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya"(1989), Soeharto mengakui kegiatan itu. Ia tidak menyebutnya sebagai penyelundupan, melainkan impor beras untuk menutupi gagal panen. Namun ternyata catatan kantor berita Antara berkata lain. Pada 18 Juli 1959, tim Inspeksi Angkatan Darat dari Jakarta tiba di Semarang untuk memeriksa berbagai aksi ilegal Soeharto itu.

Tim pemeriksa dibentuk oleh AD, diketuai oleh Soeprapto, dengan anggota: S. Parman, MT. Haryono, dan Soetoyo. Dalam riwayat lain disebutkan, semua petinggi militer marah atas peristiwa ini, bahkan konon Soeharto sempat ditampar oleh Ahmad Yani. KSAD AH Nasution mengusulkan agar Soeharto diadili dan dipecat.

Soeharto terselamatkan
Ayah angkat Bob Hasan, Mayjend Gatot Soebroto, perwira tinggi yang berpengaruh, menyelesaikannya secara kekeluargaan. Soeharto tidak dipecat, hanya ditarik ke Jakarta - lalu karirnya sempat meredup hingga tahun berikutnya. Di pihak lain, Ahmad Yani menjadi KSAD menggantikan AH Nasution yang menjadi Menhan pada tahun 1962.

Tiga tahun kemudian kita semua tahu, ada aksi kudeta yang kita kenal dengan G30S/PKI. Tokoh-tokoh militer yang memeriksa kasus penyelundupan Soeharto di Semarang - yang sempat menenggelamkan karirnya - semuanya terbunuh dalam peristiwa itu, termasuk Ahmad Yani. Hanya AH Nasution yang berhasil menyelamatkan diri, meski kakinya tertembak.

Penyelundupan beras itu ternyata tidak sesederhana kisahnya. Nama-nama korban G30S itu, menurut narasi "Cornell Paper" adalah misteri yang tidak terjadi secara kebetulan. Ini seperti kisah daftar dendam Vito Corleone dalam fiksi "The Godfather", yang harus membunuh banyak orang agar dirinya bisa menguasai jaringan Sicilia dan New York.

Sumber : Sate Jawa
Foto : Istimewa

Terimakasih Sudah Membaca & Membagikan Warta WA Bogor - Bogor WhatsApp News

Previous
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »

Populer